Adsorpsi merupakan salah satu sifat koloid. Adsorbsi merupakan proses ketika partikel koloid menarik dan menahan ion-ion dari medium dispersi pada permukaannya, yang memainkan peran penting dalam stabilitas sistem koloid. Dalam simulasi ini, kita fokus pada dua jenis sol koloid: sol Fe(OH)3 dan sol As2S3.
Simulasi Adsorpsi Koloid
Jumat, 21 November 2025
Simulasi Interaktif Efek Tyndall pada Koloid
Kamis, 20 November 2025
Efek Tyndall terjadi ketika cahaya dihamburkan oleh partikel-partikel dalam sistem koloid. Pada larutan sejati, partikel terlalu kecil untuk menghamburkan cahaya, sehingga cahaya dapat diteruskan hampir sepenuhnya.
Simulasi Interaktif Penurunan Tekanan Uap & Kenaikan Titik Didih
Penurunan Tekanan Uap merupakan salah satu sifat koligatif larutan yang terjadi ketika zat terlarut non-volatil ditambahkan ke dalam pelarut murni. Berdasarkan Hukum Raoult, tekanan uap larutan (P) sama dengan fraksi mol pelarut (Xpelarut) dikalikan tekanan uap pelarut murni (P⁰). Secara matematis dinyatakan sebagai: P = Xpelarut × P⁰. Penambahan zat terlarut mengurangi fraksi mol pelarut, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada pelarut murni.
Simulasi Animatif Pembentukan Koloid (Mekanisme Dispersi dan Kondensasi)
Koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel antara 1-100 nm yang berada di antara larutan sejati (partikel < 1 nm) dan suspensi (partikel > 100 nm). Simulasi ini menunjukkan dua mekanisme utama pembentukan koloid:
Simulasi Animatif Gerak Brown pada Koloid
Rabu, 19 November 2025
Gerak Brown adalah gerakan acak zig-zag partikel koloid dalam medium pendispersi yang pertama kali diamati oleh Robert Brown tahun 1827. Fenomena ini terjadi akibat tumbukan tidak seimbang antara partikel koloid dengan molekul-molekul medium yang bergerak secara acak karena energi kinetik. Gerak Brown menjadi bukti nyata teori kinetik molekul dan menjelaskan mengapa sistem koloid bersifat stabil dan tidak mudah mengendap.
Materi Pokok Bahasan Koloid untuk MA/SMA
Koloid adalah campuran heterogen yang partikel-partikel zat terdispersinya tersebar dalam medium pendispersi, dengan ukuran partikel antara 1 nm hingga 1000 nm (atau 10-9 m hingga 10-6 m). Ukuran ini lebih besar dari molekul dalam larutan sejati (kurang dari 1 nm) tetapi lebih kecil dari partikel suspensi (lebih dari 1000 nm).
10 Model Kesulitan pada Pokok Bahasa Asam Basa - Analisis Kesulitan dan Contoh Soal
Berikut adalah analisis variasi soal asam basa tingkat SMA yang sering dianggap sulit oleh siswa di Indonesia, disertai penjelasan mengapa dan contoh soalnya.
Simulasi Kurva Titrasi Asam-Basa Lengkap Versi 2.0
Selasa, 18 November 2025
Simulasi ini memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan kurva titrasi asam-basa dengan berbagai kombinasi titrat dan titran. Anda dapat memilih jenis asam/basa (kuat atau lemah), serta mengatur konsentrasi dan volume.
Berikut adalah penjelasan detail untuk setiap kombinasi titrasi yang didukung, lengkap dengan rumus-rumus yang digunakan.
Simulasi Kurva-1 Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat Vice-versa
Titrasi asam-basa adalah teknik analisis volumetrik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa dengan cara menambahkan larutan standar (titran) hingga tercapai titik ekivalen. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat (misal HCl dengan NaOH) atau sebaliknya (NaOH dengan HCl), reaksi berlangsung sempurna dan stoikiometris:
Simulasi Kurva-2 Titrasi Asam Kuat/Lemah vs Basa Kuat/Lemah Vice-versa
Titrasi asam-basa adalah teknik analisis volumetrik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa dengan cara menambahkan larutan standar (titran) hingga tercapai titik ekivalen. Pada titrasi asam kuat dengan basa lemah atau sebaliknya, serta asam lemah dengan basa kuat atau sebaliknya, reaksi berlangsung sempurna dan bersifat stoikiometris. Adapun prinsip perhitungannya dijelaskan di bawah ini dan simulasinya dapat diikuti untuk memahami detailnya.
Simulasi Kurva-3 Titrasi Asam Lemah-Basa Lemah Vice-versa
Simulasi ini dirancang untuk memodelkan kurva titrasi antara asam lemah dengan basa lemah serta sebaliknya basa lemah dengan asam lemah. Titrasi jenis ini menghasilkan kurva yang berbeda dari titrasi kuat-kuat atau kuat-lemah karena kedua zat bereaksi secara parsial, sehingga pH di titik ekivalen tidak netral (bukan 7) dan kurva lebih landai. Model ini menggunakan pendekatan numerik untuk menghitung pH berdasarkan konstanta disosiasi (Ka/Kb), konsentrasi, dan volume, memungkinkan eksplorasi interaksi kimia yang lebih kompleks secara vice versa.
Soal Konseptual Teori Asam-Basa
Soal-soal konseptual teori asam-basa sebenarnya bukan hal yang sulit tapi kebanyakan siswa justru sering tidak dapat memberikan jawaban yang meyakinkan. Siswa mempunyai pemahaman yang kurang mendalam tentang Teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Berikut penyebabnya:
Alat Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Analisis butir soal merupakan langkah krusial yang harus dilakukan oleh setiap guru dalam evaluasi pembelajaran, karena melalui analisis ini guru dapat mengetahui kualitas soal yang dibuat, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan butir soal, serta memperoleh informasi berharga tentang penguasaan materi peserta didik. Hasil analisis ini tidak hanya berguna untuk meningkatkan kualitas soal di masa mendatang, tetapi juga menjadi dasar dalam mengambil keputusan perbaikan proses pembelajaran, menentukan materi yang perlu diajarkan ulang, dan mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan.
Simulasi Interaktif Kurva Komposisi Asam Triprotik H3A pada Larutan Penyangga
Senin, 17 November 2025
Kurva komposisi spesi menunjukkan fraksi mol dari empat spesi asam triprotik (H3A, H2A–, HA2–, dan A3–) yang ada dalam larutan pada berbagai nilai pH. Komposisi ini diatur oleh tiga konstanta disosiasi (pKa1, pKa2, dan pKa3), yang menggambarkan tiga tahap kesetimbangan pelepasan proton.
Simulasi Interaktif Kurva Komposisi Asam Diprotik H2A pada Larutan Penyangga
Kurva komposisi spesi menunjukkan fraksi mol dari tiga spesi asam diprotik (H2A, HA–, dan A2–) yang ada dalam larutan pada berbagai nilai pH. Berbeda dengan monoprotik, komposisi ini diatur oleh dua konstanta disosiasi (pKa1 dan pKa2), yang menggambarkan dua tahap kesetimbangan pelepasan proton.
