Dalam kimia asam-basa, penentuan pH larutan garam merupakan topik penting yang memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep hidrolisis. Proses hidrolisis ini terjadi ketika ion-ion penyusun garam bereaksi dengan air, mengakibatkan perubahan konsentrasi ion H⁺ atau OH⁻ dalam larutan.
Penurunan rumus pH untuk berbagai jenis garam, baik garam bersifat asam, garam bersifat basa, maupun garam bersifat netral, melibatkan penerapan prinsip kesetimbangan kimia, hubungan antara konstanta kesetimbangan (K_a, K_b, dan K_w), serta pendekatan matematis yang tepat.
Melalui penurunan rumus secara sistematis ini, kita dapat memahami bagaimana sifat asam-basa suatu larutan garam ditentukan oleh kekuatan relatif asam dan basa pembentuknya, serta mengembangkan rumus praktis yang memudahkan perhitungan pH dalam berbagai situasi.
